AGAMA DAN MASYARAKAT


Berbicara terkait agama adalah berbicara mengenai keyakinan individu, dan kita sebagai individu memiliki hak atas keyakinan tersebut. Indonesia bukanlah negara yang baru dalam hal berkeyaninan, jauh sebelum masuknya Belanda bahkan sebelum terbukanya jalur sutera perdagangan, Nusantara telah berkeyakinan kepada Dzat yang luar biasa kuat di alam semesta ini.

Animisme dan Dinamisme telah terlebih dahulu dipeluk oleh bangsa ini, dengan berbagai macam kepercayaan diberbagai wilayah di Nusantara saat itu.

Indonesia dengan susunan masyarakat yang beraneka ragam terutama kali dalam hal keyakinan, membuat _Founding Father _ Negara ini berusaha mengakomodir segala golongan yang ada dalam rangkaian yang disebut Pancasila. Terbukti, untuk memngakomodir keyakinan yang dianut oleh mayoritas masyarakat dari Indonesia bagian timur, Frasa"... Kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya" diganti dengan "Ketuhanan Yang Maha Esa" dan telah menjadi konsensus bersama bangsa Indonesia.
Pencegahan adanya tindakan egoisme-agama adalah berawal dari para pemuka agama untuk memberikan khotbah penyejuk hati dan jiwa dalam bernegara serta penyadaran rakyat oleh pemuka agama bahwa Indonesia bukan milik dari satu atau beberapa golongan tetapi milik bersama. Kesadaran itu yang harusnya ditumbuhkan kembali dan dirawat, agar tak terjadi  tindakan-tindakan yang mengakibatkan gesekan horizontal.

Selain pendidikan agama oleh para pemuka agama, pun juga pendidikan formal yang memberikan nilai-nilai kebhinnekaan  sejak dini, karena proses pembentukan anak merupakan hal paling penting terutama kali peran sekolah sebagai lembaga pendidikan formal, selain itu juga para Politikus dituntut sifat kenegarawanannya dalam segala proses politik, untuk tidak sama sekali memanfaatkan atau mekapitalisasi isu-isu yang sangat sensitif terutama kali agama, dikarenakan dapat mengakibatkan luka bangsa yang berkepanjangan. Ingat, Indonesia adalah tanah yang diizinkan untuk diinjak oleh perbedaan.


Komentar